Empat PTN Dorong Riset Kampus Tanah Air

JAKARTA - Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) melalui Pinjaman Hibah Luar Negeri Islamic Development Bank (PHLN IDB) Ditjen Sumber Daya Iptek Dikti (SDID) menyelenggarakan Proyek Pengembangan Empat Universitas atau Project 4 in 1 guna meningkatkan kualitas riset di level pendidikan tinggi Tanah Air. Empat universitas yang tergabung dalam proyek ini meliputi Universitas Negeri Jember (Unej), Universitas Negeri Malang (UM), Universitas Mulawarman, dan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
Masing-masing universitas tersebut fokus pada bidang tertentu. Unej akan menjadi pusat teknologi pangan, kesehatan, dan bioteknologi; UM menjadi pusat inovasi pendidikan; Universitas Mulawarman menjadi pusat kajian tropis untuk tumbuhan dan penyakit; serta Universitas Ageng Tirtayasa menjadi pusat teknologi ketahanan pangan. Sedangkan dana yang digelontorkan untuk proyek senilai USD189 juta sampai 2019 mendatang.
"IDB memberikan soft loan pada empat universitas, tujuannya ingin meningkatkan kualitas publik. Proyek ini harus didorong hingga selesai. Kalau sudah, nanti giliran universitas lain," ujar Menristekdikti, Mohamad Nasir di Gedung D Kemristekdikti, Kamis (5/9/2016).
Nasir mengingatkan, dana yang diberikan adalah pinjaman. Artinya, dia ingin agar pihak-pihak yang terlibat mampu menjalankan proyek dengan baik, terutama dalam masalah tata kelola kampus.
"Jangan sampai terjadi masalah di kemudian hari. Universitas yang terlibat harus mampu mencapai keunggulan yang sudah dirancang," tuturnya.
Mantan Rektor Terpilih Universitas Dipenogoro (Undip) itu menambahkan, proyek fokus kepada pembangunan laboratorium termasuk pengembangan dosen. Sehingga, setelah selesai pada 2019 mendatang dapat memperkuat hasil-hasil riset di perguruan tinggi Tanah Air.
Sementara Dirjen SDID Kemristekdikti, Ali Ghufron Mukti menegaskan, dasar pemberian hibah bagi pembangunan Center of Excellence (CoE) kepada empat universitas adalah laporan United Nations Development Programme (UNDP) 2014 yang menerangkan peringkat Indeks Pembangunan Manusia Indonesia berada di posisi 108 dari 187 negara.
"Keempat universitas ini dinilai sudah siap dalam pemberdayaan SDM maupun infrastrukturnya sehingga diberikan dorongan berupa pemberian dana untuk dapat lebih meningkatkan daya saing sumber daya manusia yang profesional dan terampil," ujar Ali Ghufron.